Minggu, 21 Oktober 2012

Miskin Bermartabat, Kaya Bermanfaat. Satu Jam Bersama Pak Dahlan

20 Oktober 2012


Di salah satu stiker yang kudapat dari seminar yang gue hadiri hari sabtu tanggal 20 oktober kemarin bertuliskan Miskin Bermartabat, Kaya Bermanfaat.

-------

Gak kayak hari sabtu biasanya, yang seharusnya ada krima. Tapi sabtu kali ini sangatlah berbeda. Kenapa? Ya! Karena hari ini ga ada yang namanya krima! krima diliburkan sampai selesai UTS dan hal tersebut menimbulkan euforia yang berlebihan dalam diri gue, gembira yang berlebihan  diwarnai selebrasi yang luar biasa. . (eh kok jadi lebay).\

Oke, jadi ceritanya pagi ini tidak ada krima, namun gue harus menghadiri suatu seminar. Namun ini bukan seminar biasa bro, gue bisa bilang gitu karena pematerinya itu loh Pak Dahlan Iskan! Iya, Menteri BUMN RI sekarang ini, yang sukses dan punya banyak perusahaan di sana sini! Kenapa gue bisa ikut seminar ini? Well, begini, kala itu gue lagi iseng lihat postingan di grup maba yang ada di FB. Ada satu promosi yang bikin gue tertarik, dan langsung aja gue klik. Melihat isinya cukup menarik, "Seminar Sociopreneurship bersama Dahlan Iskan, Berani Sukses, Berani Beda". Nah, timbulah keinginan untuk mengikuti seminar itu, bro kebetulan juga acaranya pas lagi gak ada krima. Sejujurnya bro, gue gak begitu hafal dengan wajah si Pak Dahlan ini, gue hanya berfikir kalau nama ini begitu akrab di telinga gue.Dan baru tau mukanya ya dari poster yang dipost di grup tadi,
Hehe.

Seketika gue ajak temen-temen gue untuk ikut juga seminar ini. Pendaftaran seminar ini mulai tanggal 15 - 17 oktober bro, dan gue memilih hari pertama pendaftaran di pagi hari guna antisipasi kehabisan tiket seminar. Setelah antri berjubel-jubel dengan penuh perjuangan, akhirnya gue kebagian tiket sama temen-temen gue. Ternyata bro, di hari yang sama gue daftar, sore harinya tiket udah sold out alias habis ! Hmm, gue hanya bisa bilang wow (gak pake koprol segala). Satu-satunya alasan kenapa para mahasiswa ini antusias banget, selain karena Pak Dahla, tapi karena ini Free! Mahasiswa kalo udah denger kata Free! (Dalam konteks ini, acara seminar dan semacamnya), langsung pada berebut, terutama anak kost-an yang hati-hati banget ngeluarin duit. Faktor lainnya ya tentu saja, sertifikat dan snacks Free!

Jadi, pagi ini gue langsung berangkat pagi-pagi banget dari rumah ke kampus pake Poly kesayangan gue. Pas waktu di lewat di depan lapangan rektorat, ada segerombolan anak bidik misi yang senam bareng Pak Dahlan. Memang sebelum beliau mengisi seminar, ia dijadwalkan senam bareng anak bidik misi. Lagi-lagi ada pikiran geje lewat di otak gue, harusnya Pak Dahlan senam sambil bagi-bagi duit kayak Pak PR 3 nih, gue bakal ikut senam walau bukan anak bidik misi. Sesampainya di fapet, gue parkir si Poly dan jalan bareng temen gue ke widyaloka. Gue kira seminar ini bakalan lama kayak seminar-seminar lain yang pernah gue ikuti. Tapi nyatanya nggak, Pak Dahlan cuman bisa ngisi seminar cuman sejam! Karena beliau harus menghadiri wisuda di Sakri UB. Sepanjang seminar Pak Dahlan bercerita banyak hal, menurut gue orangnya berkepribadian sederhana namun berdedikasi tinggi. Sebenernya ada yang ingin gue tanyakan, namun karena waktu gak bersahabat akhirnya gak jadi, padahal fapet belum ada yang tanya bro. Hmm. .

Walau cuman sejam seminar ini memberikan gebrakan yang cukup besar, antusias mahasiswa dalam menyambut Pak Menteri ini begitu heboh. Siapa yang tidak ingin menjadi sukses seperti beliau. Semua mahasiswa pasti menginginkan kesuksesan itu, namun gak segampang membalikkan telapak tangan. Sukses penuh perjuangan, usaha. Tentu saja. Beliau juga mengatakan kalau sebenarnya ngomong panjang lebar di seminar itu ga perlu, yang penting itu kerja, kerja, dan kerja. Selain itu beliau juga sedikit bercerita tentang keadaan bangsa sekarang ini. Carut marut bangsa.
Satu hal yang terngiang di telinga gue dari perkataan Pak Dahlan tentang bangsa ini
"Bangsa ini bukannya tidak mampu, tapi tidak mau"
Well, tamparan combo bagi kita semua. Kita sebenarnya bisa memajukan bangsa ini, namun kemauannya itu loh kurang. Terlepas dari masalah bangsa ini, kata-kata tadi juga berlaku dalam hal-hal yang kecil juga, terutama menyangkut masalah akademik di kampus. Ini semakin memacu gue menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Insya.Allah.

Semangat! Hidup Mahasiswa!





0 komentar:

Posting Komentar